Tahukah kalian bahwa terdapat 2 jenis material lapisan yang digunakan pada permukaan jalan tol di Indonesia, yaitu material aspal dan beton? Kedua material tersebut digunakan sesuai dengan perencanaan atas beban lalu lintas dan kondisi tanah di sekitar daerah konstruksi ketika jalan tol dibangun.
Material aspal digunakan untuk menutupi permukaan jalan tol yang berada di atas lapisan bawah tanah yang terbuat dari beton. Material aspal ini memiliki sifat elastis yang memungkinkan jalan tol untuk menyerap energi dari lalu lintas yang berat. Material ini juga memiliki sifat tahan lama, sehingga memungkinkan jalan tol untuk bertahan lebih lama.
Material beton juga digunakan untuk membuat jalan tol. Material ini memiliki sifat kaku dan tahan lama, sehingga dapat menahan beban lalu lintas yang berat. Beton juga dapat menahan air, sehingga jalan tol tetap aman dari banjir.
Selain itu, material beton juga dapat menahan kondisi cuaca yang ekstrem. Beton memiliki sifat tahan terhadap sinar matahari, hujan, dan suhu dingin. Hal ini membuat jalan tol tetap aman dan nyaman untuk digunakan.
Jalan tol di Indonesia juga dibangun dengan menggunakan bahan-bahan lain seperti pasir, batu, dan semen. Bahan-bahan ini digunakan untuk membuat jalan tol lebih kuat dan tahan lama. Bahan-bahan ini juga dapat mengurangi kebisingan dan getaran saat lalu lintas berlangsung.
Jadi, jalan tol di Indonesia terbuat dari material aspal dan beton, serta bahan-bahan lain seperti pasir, batu, dan semen. Material-material ini dipilih karena memiliki sifat yang kuat dan tahan lama, sehingga jalan tol tetap aman dan nyaman untuk digunakan. Dengan demikian, jalan tol di Indonesia akan tetap aman dan nyaman untuk digunakan hingga 29 Juli 2022.